Remamber last year

Dalam naungan lilin minyak tersadap, Rasa kantuk sirna sudah, larut dalam pekat
Dingin menusuk tak membuat kita bergeming adri kekhusyukan pemikiran tentang zaman
Karena SEMAKIN MALAM SEMAKIN SIGAP

Esok kita kan jelang dengan dendam
Rasa haus akan darah perjuangan
Tertumpah lalu mendidih di
atas panas aspal, kampus para teknokrat
Karena mulai malam ini semua akan bermula
Resah pikiran , Amarah hati, serta gejolak darah
Akan kubawa serta , karena SEMAKIN MALAM SEMAKIN SIGAP

Kemana lagi resah ini akan kita bawa?
Kepada mereka di gedung seberang kah?
Dengan congkak luar biasa mereka dingin menjawab enggan
Bagai logam yang terpatri kita keraskan hati
Demi Iblis yang maha laknat, kulaknati kalian
Semoga mati dalam amukan rasa gelisah dan penat hati terdalam
Dari kami, sang pengubah zaman…

Perubahan tak terjadi tanpa arti
Revolusi tak berjalan tanpa berganti
Pergerakan tidak dimulai dengan basa-basi
Dan aku, manusia yang hampir kehilangan hati
Terkurung dalam tingginya pagar besi

Kemanakah kalian kawan-kawan ku yang tuli?
Tahukan kalian rakyat menjerit?
Tahukan kalian para miskin terjepit?
Kemanakah kalian rekan-rekanku yang buta?
Tahukah kalian rakyat sengsara?
Tahukah kalian para miskin binasa?

Tutup saja episode cinta kalian
Karena sekarang ini cinta hanyalah rongsokan yang terpungut
Yang disusun kembali oleh media
Yang disajikan manis[teramat manis] untuk pemirsa..

Tertipu kalian oleh mereka
Menyajikan realita tak realistis
Menampilkan religi padahal magis
Cerita cinta manis berakhir tragis
Atau terisap hingar bingar pesta tanpa akhir
Berlanjut di ranjang menyisakan kekosongan hati terperanjat karena birahi…

Rekreasi jelang UAS,setahun kemarin
Cabe Rawit, pukul dua pagi
Aku belajar kalkulus dan kalian sibuk dengan mekanika, karena besok pagi kita berpesta

Komentar

Postingan Populer