History is His Story


Those who cannot remember the past are condemned to repeat it
-George Santayana-

Beberapa hari ini saya pusing, pusing seperti saya ini semut yang merayap di atas gasing yang berputar, sehingga semut mau muntah. Jangan dibayangkan bagaimana semut muntah, semut di depan kita pun terkadang tak terlihat, apa lagi muntahannya. Jadi ini tulisan tentang saya yang merasa kecil seperti semut yang sedang pusing ingin muntah. Ini lah beberapa hal yang membuat saya kecil dan pusing.



Zaman dahulu kala, ketika dunia belum ada, konon katanya cuma ada sebuah bola kecil nan hitam, kecil lebih kecil daripada upil dan sempit isinya, lebih sempit dan panas daripada kereta ekonomi jurusan padalarang-gombong di siang hari saat mudik lebaran. Konon katanya isi dari bola kecil itu adalah semua isi alam semesta, tidak bisa dibayangkan betapa sempit dan padatnya jika kita masuk ke situ. Bola yang sebesar titik ini jika tidak mampu lagi menahan seluruh isinya akan memasuki tahap kritis, seperti remaja-remaja pada umumnya yang krisis identitas dan menjadi labil karena tidak bisa menahan hasrat masa muda, sehingga cenderung berganti-ganti gaya dan ganti pasangan. Namun bola kecil walau labil tetap punya prinsip, jika sudah kritis dia harus meledak. Lalu tidak sampai hitungan detik bola kecil itu meledak. BANG!!! GANG!!! GANG BANG!!

Ledakan itu menimbulkan cahaya kemilau di kegelapan yang menyelimuti bola kecil tadi. Seluruh isinya tumpah ruah menyebar ke segela penjuru ruang, saling menumbuk dan saling menabrak, sebagian dari mereka saling melepaskan dan sebagian lagi saling menarik diri, menjadi sebuah kumpulan kecil lalu meledak lagi dan bersatu dengan bagian lainnya meledak lagi bersatu lagi berpisah lagi begitu seterusnya peristiwa kawin-cerai-putus-nyambung pada awal terbentuknya alam ini.

Beberapa dari kumpulan itu adalah partikel dasar yang membentuk atom-atom lalu dari situ terjadi lah pengumpulan atom-atom sehingga terbentuklah bintang-bintang ababil (abg labil) yang baru saja terbentuk eh..meledak lagi. Kemudian sisa ledakan itu terbang menyebar kembali dan menemukan kembali tempat untuk berkumpul, sekali lagi menjadi kumpulan atom-atom kecil lalu menjadi bintang, meledak lagi, hancur lagi, dan berkumpul lagi, hingga akhirnya proses-proses itu masuk ke dalam masa stabil dimana ledakan sudah jarang terjadi dan atom atom berikatan dengan baik hidup rukun dan saling bertoleransi.

Konon katanya beberapa bintang amat sangat besar dan berat, sehingga timbul tarikan yang disebut gravitasi dari bintang tersebut kepada benda-benda di sekitarnya yang lebih ringan, lalu benda-benda di sekitarnya saling melekatkan diri membentuk kumpulan-kumpulan yang lebih besar yang disebut planet yang juga berputar mengelilingi bintang itu. Planet-planet itu pun punya gravitasi sendiri menarik benda-benda angkasa untuk berputar di sekilingnya, menarik atom atom dan partikel lain untuk masuk ke dalamnya, lalu atom-atom dan pertikel tersebut saling berinteraksi, saling menumbuk saling menarik dan menolak, menyerupai proses-proses sebelumnya. Hingga suatu kestabilan tercapai dimana kondisi tersebut mencirikan karakter dari sebuah planet.

Itu adalah matahari, salah satu bintang yang dikelilingi planet-planet, salah satunya Bumi. Dan setelah melalui serangkaian proses yang kompleks dan rumit itu, di Bumi atom-atom membentuk molekul-molekul yang teramat kompleks, molekul-molekul itu pun saling berinteraksi dengan molekul-molekul lain hingga membentuk sebuah kumpulan. Kumpulan ini memiliki suatu sifat khusus, kumpulan ini "hidup". Itulah organisme pertama yang hidup di muka Bumi, lalu serangkaian proses terjadi pada organisme itu, berkembang menjadi makhluk yang lebih kompleks lagi, begitu seterusnya sampai tercipta lah jenis makhluk hidup lain yaitu manusia.

Ditelusuri dari asal mulanya, manusia juga jelas berasal dari sebuah titik kecil antah berantah yang ujug-ujug meledak, mengalami proses milyaran tahun hingga hari ini. Manusia berasal dari atom yang entah dari mana asalnya tiba di Bumi, atom berasal dari partikel yang entah dari mana asalnya saling berikatan, dan partikel berasal dari sebuah ledakan besar dari sebuah titik kecil yang entah dari mana datangnya ujug-ujug meledak. Mungkin saja atom yang membentuk saya pernah bertemu dan bertabrakan jutaan tahun yang lalu di sebuah galaksi antah berantah dengan atom anda, mungkin saja jika saya mati atom pembentuk saya terurai di dalam tanah, masuk ke saluran air dan terminum oleh binatang ternak dan binatang ternak itu dimakan oleh seseorang di masa depan sehingga atom saya bercampur dengan atom yang ada di dirinya. Mungkin saja atom anda dulu pernah berikatan dengan atom seekor dinosaurus, seekor babi, atau ada pada sebuah binatang amoeba? mungkin saja atom anda ini dulu berikatan dengan atom seorang pemimpin kepala suku? seorang raja? bahkan bisa saja berikatan dengan atom seorang penjahat atau pelacur? Tidak ada yang tahu pasti.

Percaya atau tidak percaya, yakin atau tidak yakin, saya kira tidak ada ucapan yang lebih pantas selain: Terima Kasih, kepada apa pun itu yang membuat seluruh proses ini begitu membingungkan, begitu menyeramkan, menyedihkan, tapi indah dan memberikan rasa takjub yang luar biasa.

Komentar

  1. gw share di facebook ya lang.. keren!

    BalasHapus
  2. Gie (panggil gie gak papa ya biar lebih kiyut kayak anak emo yg masih labil..).. You are just plain genius, you know???!!!!! Keren abis ni tulisan!! Analoginya mantabh!!! Lucu lucu lucu.. Kalimat terakhir dari aku: Tuhan.. terima kasih sudah membiarkan kita2 yg labil ini bergerak seenak hati di ladangmu nan luas..

    BalasHapus
  3. ahahaha..Gie..jadi inget Soe Hok Gie, (nama saya Soe Hok Gie, boleh panggil Soe atau Gie, tapi jangan panggil saya pak..).. thanks for your comment ya Titiw !..kata Tuhan:Itu semata-mata agar kalian bersyukur

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer